Musik.
Satu
kata yang mempesona, satu kata ini tidak awam lagi untuk kita tahu. Semua orang
mempunyai minat terhadap musik. Musik adalah suara
yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan
terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama. http://id.wikipedia.org/wiki/Musik.
Penikmat musik
tidak terbatas, dari anak-anak, remaja, orang tuapun mengetahui apa itu musik.
Hal ini menunjukkan musik tidak terbatas dan tidak dibatasi, musik untuk semua
kalangan dan segala usia. Musik mempunyai genre yang berbeda yang membuat satu
kata yang mempesona itu mempunyai banyak variasi.
Berawal dari
pemikiran bahwa musik tidak terbatas dan tidak dapat dibatasi dan musik juga
dapat dinikmati oleh semua kalangan san segala usia, akan mendorong saya untuk
mengulas hubungan dari musik dengan matematika.
Matematika
adalah sebuah mat pelajaran yang terkenal dengan kesulitannya dan tidak jarang
akan membuat seseorang yang mempelajarinya sampai pusing tujuh keliling jika
tidak mendapatkan solusi atas permasalahan matematika. Hal tersebut dapat
berdampak buruk kepada otak, hal yang paling mendasar yang akan terjadi pada
otak yaitu otak akan menjadi tegang dan dapat menimbulkan stres ringan.
Begitu pentingnya
fungsi otak didalam tubuh kita sehingga kita harus menjaga otak serta fikiran
kita dengan sebaik-baiknya. Dalam otak manusia terdapat reseptor (sinyal
penerima) yang bisa mengenali musik. Otak bayi pun sudah dapat menerima musik
tersebut meski dengan kemampuan terbatas karena pertumbuhan otaknya belum
sempurna. Musik merupakan salah satu stimulasi untuk mempercepat dan
mempersubur perkembangan otak bayi. Bila anak terbiasa mendengar musik yang
indah, banyak sekali manfaat yang akan dirasakan oleh anak. Tidak saja
meningkatkan kognisi anak secara optimal, juga membangun kecerdasan emosional.
Selain manfaat kognitif dan emosi, masih banyak lagi kegunaan musik bagi
anak-anak. Contohnya, meningkatkan perkembangan motoriknya, meningkatkan
kemampuan berbahasa, matematika, sekaligus kemampuan sosialnya,
dan membangun rasa percaya diri.
Musik ternyata
mampu meningkatkan kecerdasan otak anak. Terbukti apabila seseorang belajar
musik sejak kecil maka akan mempengaruhi kepada tingkatan selanjutnya. Banyak
pakar musik maupun pendidik telah mengadakan penelitian untuk melihat efek
positif dari beberapa jenis musik. Fakta terbaru menyimpulkan bahwa semua musik
berirama tenang dan mengalun lembut dipercaya dapat memberi efek yang baik bagi
bayi, dan anak-anak.
Musik yang dapat dipergunakan untuk
pendidikan dan alat mempertajam kecerdasan manusia adalah musik yang mempunyai
keseimbangan 3 unsur: Melody, Ritme, dan Timbre (tone colour).
IQ (Intelegent Quotien), EQ (Emotional
Quotien) dan SQ (Spiritual Quotien) berpengaruh sangat besar pada proses
perkembangan kecerdasan seorang anak. Pada Musik, IQ, EQ, SQ dapat diibaratkan
seperti beat, irama, dan melodi. Anak yang sejak dalam kandungan terbiasa
didengarkan musik biasanya kecerdasan emosional dan intelegensinya lebih
berkembang dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik.
Usia yang cocok bagi anak berlatih
musik, yaitu usia 3 atau 4 sampai 6 tahun. Usia tersebut adalah masa yang
paling tepat untuk mulai belajar musik, karena masa ini adalah masa terbaik
pada perkembangan pendengaran.
Selain itu, pada usia 8-9 tahun, otak
kanan dan kiri akan terhubung dan akan mengalami penebalan pada penghubung otak
kanan dan kiri. Untuk itu apabila diberikan pendidikan musik sebelum anak
berusia 8 tahun, maka dapat meningkatkan kecerdasan. Hal ini banyak dibuktikan
di negara-negara maju, sehingga musik dipakai sebagai kurikulum
pelajaran wajib.
Unsur-unsur musik yang dapat
berpengaruh dalam mencerdasan anak antara lain, musik yang mengandung nada
pendek dan panjang nilai ketukan (tanda birama), potensi tinggi rendah nada,
dinamika, transpla suara (mengukur ketinggian nada dari satu nada ke nada yang
lain). Dengan unsur-unsur tersebut anak belajar matematika dan mengekpresikan
nada tinggi dan rendah yang berbeda-beda, fantasi, emosi, dan dapat mengontrol
emosi.
Dengan demikian, anak yang belajar
menyanyi akan menggunakan fantasi otaknya berbeda dengan anak-anak yang belajar
bernyanyi. Karena belajar bernyanyi merupakan bagian dari kecerdasan musik dan
emosi yang dirangsang sejak usia dini. Selain itu, melalui syair dari lagu-lagu
yang sederhana, dapat merangsang untuk mencari kalimat-kalimat yang lain.
Seperti lagu yang sederhana yakni balonku ada lima, naik-naik ke puncak gunung,
dapat diterapkan lebih meningkat ke lagu-lagu atau instrumen-instrumen
sederhana.
Manfaat belajar musik yang akan
dirasakan oleh antara lain manfaat bersosialisasi, melatih empati dan
menumbuhkan musikalitas anak dengan menggunakan lagu dan gerakan–gerakan yang
merangsang koordinasi bagian otak, serta melatih gaya belajar anak yang
disesuaikan dengan usia anak. Sedangkan alat musik yang direkomendasikan antara
lain, organ,guitar,biola atau piano.
Dalam Bidang Biologi dapat dijelaskan
seperti dibawah ini :
"Semua jenis bunyi atau bila bunyi
tersebut dalam suatu rangkaian teratur yang kita kenal dengan musik, akan masuk
melalui telinga, kemudian menggetarkan gendang telinga, mengguncang cairan di
telinga dalam serta menggetarkan sel-sel berambut di dalam Koklea untuk
selanjutnya melalui saraf Koklearis menuju ke otak. Ada 3 buah jaras Retikuler
atau Reticular Activating System yang diketahui sampai saat ini. Pertama: jaras
retikuler-talamus. Musik akan diterima langsung oleh Talamus, yaitu suatu
bagian otak yang mengatur emosi, sensasi, dan perasaan, tanpa terlebih dahulu
dicerna oleh bagian otak yang berpikir mengenai baik-buruk maupun intelegensia.
Kedua: melalui Hipotalamus mempengaruhi struktur basal “forebrain” termasuk
sistem limbik, dan ketiga: melalui axon neuron secara difus mempersarafi
neokorteks. Hipotalamus merupakan pusat saraf otonom yang mengatur fungsi
pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, pergerakan otot usus, fungsi
endokrin, memori, dan lain-lain. Seorang peneliti Ira Altschuler mengatakan
“Sekali suatu stimulus mencapai Talamus, maka secara otomatis pusat otak telah
diinvasi."http://ultramindpower.blogspot.com/p/efek-musik-pada-manusia.html
Faktanya musik mempunyai manfaat yang
berlipat ganda bukan ? Mulai sekarang simpanlah lagu-lagu yang anda sukai, lalu
nyalakanlah saat ada bertemu dengan pelajaran matematika yang menakutkan. Jika
anda ragu dengan hasilnya lakukanlah pengamatan belajar sebelum menggunakan
musik dan setelah menggunakan musik.
Untuk para guru tidak ada salahnya kita
mencoba mengajarkan kepada peserta didik dengan cara yang unik dan kreatif
menggunakan media musik. Hal ini sudah terbukti di negara maju loh, perlu
digaris bawahi negara maju memakai musik sebagai kurikulum pelajaran
wajib.
Start from now,
change your maind and Talk Less Do
More!